Dari Tiongkok, lewat Korea - Zen menyebar ke Jepang. Zen adalah kata bahasa Jepang. Di India, Zen disebut Dhyana , di Korea Seon , di Vietnam Thien , Di Tiongkok Chan dan di Jepang Zen.
Dharma inti Buddhisme ini, tepat seperti yang dikatakan Anand Krishna - benihnya berasal dari India, berbunga di Tiongkok dan berbuah di Jepang dimana Zen menembus masuk ke dalam berbagai aspek kehidupan - dari Filsafat yang berkembang dari pandangan Zen tentang kehidupan, Seni hingga ke Ilmu Bela Diri. (Yang disebut paling akhir ini telah dimulai di Tiongkok) . Filsafat Zen melatarbelakangi seni ketrampilan memanah - Kyudo , seni permainan pedang kaum Samurai - Kendo , keindahan taman Zen Jepang, gerak para pemain drama Noh , seni merangkai bunga Ikebana hingga ke Upacara Minum Teh - Cha No Yu.
Karena gerak penyebarannya yang unik - seperti ditulis Fritjof Kapra - Zen menyerap dan merupakan perpaduan unik dari berbagai keistimewaan dari tiga kebudayaan yang berbeda. Zen adalah jalan hidup khas Jepang, mencerminkan mistisisme India, kecintaan Taois akan kealamiahan dan spontanitas serta pragmatisme dari pemikiran Konfusius.
Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa Zen pada prinsipnya murni Buddhistis karena Tujuan dan Jalan Zen adalah Jalan Buddha itu sendiri : Meditasi dan Pencerahan. Berbeda dengan ajaran atau aliran lain dalam Agama Buddha - Zen tidak menaruh perhatian terlalu besar pada doktrin - doktrin yang diuraikan dalam sutra-sutra yang sedemikian banyak. Mereka hanyalah dianggap sebagai pelengkap.
Zen juga tak punya doktrin atau filsafat khusus dari ajaran-ajaran formal apa pun dan menegaskan bahwa hanya dengan membebaskan diri dari semua keyakinan baku ini - Zen dapat benar-benar menjadi spiritual.
Zen berusaha terus berada di luar segala yang tertulis dan tersurat - memilih meniti masuk ke dalam Esensi diri dan menemukan pencerahan.
Dharma inti Buddhisme ini, tepat seperti yang dikatakan Anand Krishna - benihnya berasal dari India, berbunga di Tiongkok dan berbuah di Jepang dimana Zen menembus masuk ke dalam berbagai aspek kehidupan - dari Filsafat yang berkembang dari pandangan Zen tentang kehidupan, Seni hingga ke Ilmu Bela Diri. (Yang disebut paling akhir ini telah dimulai di Tiongkok) . Filsafat Zen melatarbelakangi seni ketrampilan memanah - Kyudo , seni permainan pedang kaum Samurai - Kendo , keindahan taman Zen Jepang, gerak para pemain drama Noh , seni merangkai bunga Ikebana hingga ke Upacara Minum Teh - Cha No Yu.
Karena gerak penyebarannya yang unik - seperti ditulis Fritjof Kapra - Zen menyerap dan merupakan perpaduan unik dari berbagai keistimewaan dari tiga kebudayaan yang berbeda. Zen adalah jalan hidup khas Jepang, mencerminkan mistisisme India, kecintaan Taois akan kealamiahan dan spontanitas serta pragmatisme dari pemikiran Konfusius.
Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa Zen pada prinsipnya murni Buddhistis karena Tujuan dan Jalan Zen adalah Jalan Buddha itu sendiri : Meditasi dan Pencerahan. Berbeda dengan ajaran atau aliran lain dalam Agama Buddha - Zen tidak menaruh perhatian terlalu besar pada doktrin - doktrin yang diuraikan dalam sutra-sutra yang sedemikian banyak. Mereka hanyalah dianggap sebagai pelengkap.
Zen juga tak punya doktrin atau filsafat khusus dari ajaran-ajaran formal apa pun dan menegaskan bahwa hanya dengan membebaskan diri dari semua keyakinan baku ini - Zen dapat benar-benar menjadi spiritual.
Zen berusaha terus berada di luar segala yang tertulis dan tersurat - memilih meniti masuk ke dalam Esensi diri dan menemukan pencerahan.