Jumat, 19 November 2010

29. Jalan Spritual. Jalan yang Terjal.


Jalan Spritual bukanlah Jalan yang Mudah. Jalan Spiritual adalah Jalan yang Terjal. Jalan yang Licin dan penuh Hambatan.

Di bawah ini adalah potongan Sanjak - sebuah Puisi yang Indah dari Kabir - seorang Master Sufi dan seorang Mistik India ( 1440 -1518 ). Pertama saya berikan terjemahan dari puisi aslinya dalam Bahasa Inggris - dan kemudian nanti - terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.


Tell me , Brother ,
how can I renounce Maya ?

When I gave up the tying of ribbons,
still I tied my garment about me :
When I gave up tying my garment,
still I covered my body in its fold.

So , when I gave up passion,
I see that anger remains ;
And when I renounce anger,
greed is with me still ;
And when greed is vanquished,

pride and vain glory remain ;

When the mind is detached and casts Maya away, still it clings to the letter.
Kabir says : ' Listen to me, dear Sadhu !

The true path is rarely found ! '


( Kabir : 5 )


Komentar :


Tepatlah apa yang ditulis oleh Kabir . Jalan Spiritual bukanlah Jalan yang Mudah. Jalan ini Licin, Berat dan Berliku. Bukan Jalan untuk Orang Kebanyakan. Di bawah adalah terjemahan dari Puisi indah Kabir dalam Bahasa Indonesia - terjemahan oleh Anand Krishna. Sebuah terjemahan bebas tetapi indah - tanpa menghilangkan esensi pesan aslinya.

Katakan kawan,
bagaimana membebaskan diri dari Maya,

dari Ilusi Dunia ?

Tali pengikat sudah kulepaskan,

tapi bajuku masih tetap ada.

Ketika baju pun kulepaskan,

lipatannya masih membekas.

Aku tetap juga tidak bebas.

Saat kulepaskan nafsu, kulihat amarah masih tersisa.
Dan saat amarah kulepaskan,
keserakahan masih tetap ada.
Bebas dari keserakahan,

Aku tetap terjerat oleh keangkuhan.

Pada suatu ketika,

Pikiran pun terbebaskan dari Maya,

Namun ,
ia tetap tidak bebas dari Nama dan Rupa.
Wahai Jiwa Tenang yang kucintai,

Jalan menuju- Nya sungguh jarang ditemui.