Selasa, 13 Desember 2011

30. Twan Yang. Hari Matahari. Hari Telur Berdiri.





























































Ilustrasi - Atas ke Bawah :

0-00 Tepat tengah hari di Hari Twan Yang 2011 - Tanggal 5 Bulan 5 Imlek yang jatuh pada Hari Senin 06 Juni 2011 yang lalu - dari 28 telur yang saya coba berdiri-kan di depan rumah - hanya 1 yang gagal!

1-2 Telur berdiri tepat tengah hari di hari Twan Yang
3-4 Lomba Perahu Naga sebagai bagian Peringatan Peh Cun
5-6 Ba-Cang dan Kwe Cang

Bukan Sulap, Bukan pula Sihir. Setahun sekali - pada seputar tengah hari tepat di Hari Twan Yang Tanggal 5 Bulan 5 Imlek - anda dapat mendirikan telur. Ya - anda dapat membuat telur berdiri hanya dengan meletakkannya di lantai atau di tanah - yang langsung terkena panas matahari.


 

Twan Yang
Hari Matahari. Hari Kehidupan.
Perayaan Besar di Bulan 5 Imlek

Twan Yang

Twan Yang adalah nama dari satu Perayaan Besar yang diadakan pada setiap Tanggal 5 di Bulan ke 5 Imlek. Twan Yang – dapat diartikan sebagai Hari Matahari. Hari kehidupan. Namun – kepada teman – sambil bergurau sering pula saya katakan bahwa Twan Yang adalah ' Hari Telur Berdiri '.

Pada hari Twan Yang ini terjadi satu fenomena yang disebut Twan Ngo. Twan artinya Tepat sedangkan Ngo berarti Tengah Hari. Tepat Tengah Hari. Dipercaya bahwa pada Tanggal 5 Bulan ke 5 Imlek, Hawa Langit dan Hawa Bumi - Hawa Yang dan Hawa Yin bertemu dan bersatu. Matahari – pada saat itu – sedang dalam posisi yang terdekat dengan Bumi – dan Hawa Yang dari Matahari masuk menembus total menyatu dengan Hawa Bumi. Persatuan antara Hawa Langit dan Hawa Bumi ini mencapai puncaknya pada pukul 12.00 siang – tepat tengah hari. Salah satu indikasi adanya pertemuan antara Hawa Langit dan Bumi ini dapat dibuktikan dengan cara : tepat pada saat Tengah Hari di hari Twan-Yang ini – anda dapat meletakkan telur di lantai – di tempat yang terkena panas matahari. Nah - pada saat itu telur akan dapat berdiri tegak di atas salah satu ujungnya. Silahkan anda coba apabila anda tidak percaya. Hari Twan Yang tahun ini jatuh pada Hari Senin Tanggal 06 Juni 2011 - sedangkan tahun depan - Tahun 2012 - hari Twan Yang akan jatuh pada Hari Sabtu - 26 Juni 2012. Silahkan anda mencoba ber-eksperimen mendirikan telur pada tengah hari pada hari/tanggal tersebut.

Juga orang Tionghoa mempunyai keyakinan bahwa pada hari Twan Yang segala sesuatu di Bumi akan terpengaruh – obat obatan yang diracik pada saat Twan Ngo akan mempunyai khasiat lebih. Demikian juga kalau anda menjemur air minum pada saat tersebut – komposisi air akan berubah - dan membawa molekul-molekul yang positip bagi tubuh. Silahkan mencoba !

Ada satu Sembahyang Besar diadakan pada Hari Twan Yang ini yang diadakan di Rumah atau di Lithang – Tempat Ibadah Umat beragama Khong Hu Cu – atau juga di beberapa Kelenteng (terutama di Kelenteng-Kelenteng yang berlokasi di pantai atau dekat laut/sungai) – atau di Tanah Lapang dekat Sungai atau Laut. Sembahyang di dekat laut atau sungai ini ada hubungannya dengan apa yang dinamakan Peh Cun.

Peh Cun

Hari Twan Yang ini juga dinamakan hari Peh Cun. Peh artinya Dayung. Cun artinya Perahu. Jadi arti harafiah dari Peh Cun adalah Mendayung Perahu. Ada juga yang mengatakan Peh artinya Seratus – sedang Cun – Perahu. Jadi Peh Cun berarti Seratus Perahu. Yah – definisi yang mana pun yang anda pakai – mungkin timbul pertanyaan : Mengapa kemudian hari Twan Yang ini dihubungkan dengan perayaan yang menyangkut perahu? Ini memang ada ceritanya tersendiri. Cerita yang menyangkut seseorang bernama Khut Guan yang hidup di jaman Dinasti Zhou – dan kejadian ini terjadi di seputar abad ke 3 Sebelum Masehi.
Pada hari Peh Cun - di Tiongkok – hingga hari ini banyak diadakan Perlombaan Perahu Naga – walau pun di kalangan orang Tionghoa Indonesia - praktek Lomba Perahu Naga ini sudah tak banyak dijumpai lagi. Yang masih banyak dilakukan adalah – banyak orang Tionghoa yang masih memegang kuat teradisi – pergi ke pantai pada hari Peh Cun dan makan kuliner khusus untuk hari yang khusus ini – makanan yang bernama Ba-Cang dan Kwe-Cang.

Kisah Khut Goan

Alkisah – di Jaman Tong Ciu pada masa Dinasti Zhou – hidup seseorang bernama Khut Peng alias Leng Kiu tetapi lebih dikenal sebagai Khut Goan. Khut Goan yang masih terhitung kerabat dari Raja Couw Hwan Ong mempunyai jabatan sebagai Couw To merangkap sebagai Sam-Li-Tay-Hu atau sebagai Menteri Besar yang memegang kuasa atas tiga Marga.
Khut Goan dalam kedudukannya sebagai Menteri Besar – mempunyai wewenang mengatur pangkat dan gaji para Pegawai Kerajaan. Di Kerajaan Couw , penguasanya terdiri dari tiga Marga – yaitu Cian Sie , Khut Sie dan Keng Sie.

Di negerinya – Khut Goan dikenal sebagai orang bijaksana yang budiman. Ia sangat setia kepada Raja, sangat tegas, teguh, jujur dan adil dalam menjalankan tugas negara. Karena sikapnya ini – Negeri Couw menjadi aman, tenteram dan makmur.

Raja Couw Hwan amat sayang pada Menteri Besarnya ini. Akan tetapi, karena prestasi Khut Goan yang luarbiasa – banyak Menteri Menteri lain yang iri kepadanya. Mereka pun kemudian berusaha menyingkirkan Khut Goan dengan cara memberikan masukan-masukan yang tidak benar kepada Raja – bahkan fitnah – yang ditujukan pada Khut Goan – agar supaya sikap Raja kepada Khut Goan berubah.

Raja pada mulanya tidak terpengaruh – tetapi lambat laun ia mulai ragu-ragu dan pada akhirnya masukan tidak benar dan fitnah dari para Menterinya yang lain kepada Khut Goan pun termakan dan mulai menunjukkan hasil.

Raja mulai tak percaya lagi pada Khut Goan. Singkat cerita – ketika pengaruh busuk itu mencapai puncaknya – Khut Goan diturunkan pangkatnya dan bahkan ia kemudian dibuang ke daerah Kang Lam.

Khut Goan yang kemudian hidup dalam pembuangan di Kang Lam – merasa sangat sedih dan berduka melihat kebodohan Raja yang telah terpengaruh hal-hal yang sungguh tak benar. Khut Goan berduka dan sangat menyesali kenyataan bahwa kini penjahat dan penjilat malah mendapat kedudukan baik – sedang dirinya malah dicelakakan.

Negeri Couw sepeninggal Khut Goan pun mundur – suasana menjadi kacau balau dan rakyat pun amat menderita. Khut Goan akhirnya tak dapat lagi menahan kepedihan hatinya. Ia pun nekad memilih jalan pintas – ia bunuh diri dengan cara menenggelamkan diri dengan pemberat batu besar di Sungai Bek-Lo pada Tanggal 5 Bulan ke 5 Imlek - tepat pada hari saat Hawa Bumi dan Hawa Langit menyatu! Penduduk sekitar yang kebetulan melihat Khut Goan bunuh diri berusaha menolongnya – namun sia-sia. Segalanya telah terlambat. Orang baik dan budiman ini telah pergi.

Rakyat – mendengar kematian Khut Goan yang tragis ini sangat berduka -dan sejak itu kematian Khut Goan diperingati setiap tahun pada Tanggal 5 Bulan 5 Imlek. Mereka beramai-ramai turun naik perahu ke Sungai Bek-Lo sambil melemparkan makanan khusus untuk Khut Goan – yang terbuat dari beras dan daging ke dalam sungai. Makanan ini adalah apa yang kita kenal sebagai Ba-Cang. Demikian pula lambat laun – diadakan Lomba Perahu Naga pada tiap Tanggal 5 Bulan 5 Imlek untuk memperingati Khut Goan.

Ba-Cang dan Kwe-Cang

Demikianlah – Ba-Cang dan kemudian juga ada Kwe-Cang menjadi makanan yang dibuat untuk memperingati Khut Goan. Ba-Cang berisi daging babi – tetapi sekarang ini banyak pula yang berisi daging ayam. Sedangkan Kwe-Cang tidak berisi daging – polos – cocok bagi mereka yang ciak-jay/vegetarian. Kwe-Cang dimakan dengan gula sirop atau gula aren.

Solo – 10 Desember 2011

Aryanto Wong
Pemerhati Budaya Tionghoa