Siddharta Gautama - pencari kebenaran akhirnya menjadi seorang Buddha : Buddha Gautama. Dalam tradisi aliran Mahayana - ia sering disebut Buddha Sakyamuni yang berarti seorang Buddha dari klan Sakya. Secara umum - ia disebut : Sang Buddha.
Siddharta - segera setelah pencerahannya - mengalami kebimbangan besar. Datangnya pemahaman yang luarbiasa tentang keberadaan segera setelah ia tercerahkan, lenyapnya avidya - ketidaktahuan secara total membuatnya terkesima dalam kebahagiaan bathin yang sungguh luarbiasa.
Tetapi, segera setelah itu semua - ada yang mengusik hatinya. Dalam hatinya timbul pertanyaan : Lalu, setelah ini semua - apa yang harus ia lakukan ?, demikian pertanyaan muncul di benak Sang Buddha. Apakah ia harus mengajar ? Kepada siapa ? Apakah ia akan dimengerti ? Melihat kenyataan bahwa sebagian besar umat manusia masih berada dalam tahap kesadaran kehidupan yang masih amat awal, apakah mereka akan bisa dan mau menerima dan melihat kebenaran yang akan ia nyatakan ? Siddharta yang kini telah menjadi Sang Buddha dipenuhi oleh keraguan dan kegalauan.
Tiba-tiba bumi bergetar. Dewata Penguasa Bumi menampakkan dirinya. ' Yang Arya - demikian Dewa Bumi menyapa Sang Buddha - Ada sebagian manusia yang telah siap menerima kebenaran yang akan Yang Arya sampaikan. Mereka ini sudah hampir tersadar. Mereka membutuhkan bimbingan ! ' Sang Buddha terkejut dan melihat kebenaran dalam kata-kata Dewa Bumi ini.
Demikian akhirnya Sang Buddha memutuskan untuk memutar Roda Dharma, dan selama 2500 tahun terakhir - ajaran Dharma yang dibabarkan Sang Buddha mempengaruhi kesadaran sebagian umat manusia. Sepanjang sisa waktu hidupnya - selama kurang lebih 40 tahun - Siddharta, kini Sang Buddha berkelana berkeliling India mengajar Dharma bagi mereka yang mau mendengar.
Sang Buddha kini menjadi Guru - Guru umat manusia. Ajaran yang disampaikan Sang Buddha ini kemudian terlembaga menjadi suatu Agama - Agama Buddha , salahsatu agama besar dunia. Wilayah penyebarannya meliputi sebagian besar Asia Tenggara, Tiongkok, India, Jepang, Korea. Pada beberapa dekade terakhir ini, Dharma sang Buddha telah menyebar dan berkembang di beberapa negara Barat.
Siddharta - segera setelah pencerahannya - mengalami kebimbangan besar. Datangnya pemahaman yang luarbiasa tentang keberadaan segera setelah ia tercerahkan, lenyapnya avidya - ketidaktahuan secara total membuatnya terkesima dalam kebahagiaan bathin yang sungguh luarbiasa.
Tetapi, segera setelah itu semua - ada yang mengusik hatinya. Dalam hatinya timbul pertanyaan : Lalu, setelah ini semua - apa yang harus ia lakukan ?, demikian pertanyaan muncul di benak Sang Buddha. Apakah ia harus mengajar ? Kepada siapa ? Apakah ia akan dimengerti ? Melihat kenyataan bahwa sebagian besar umat manusia masih berada dalam tahap kesadaran kehidupan yang masih amat awal, apakah mereka akan bisa dan mau menerima dan melihat kebenaran yang akan ia nyatakan ? Siddharta yang kini telah menjadi Sang Buddha dipenuhi oleh keraguan dan kegalauan.
Tiba-tiba bumi bergetar. Dewata Penguasa Bumi menampakkan dirinya. ' Yang Arya - demikian Dewa Bumi menyapa Sang Buddha - Ada sebagian manusia yang telah siap menerima kebenaran yang akan Yang Arya sampaikan. Mereka ini sudah hampir tersadar. Mereka membutuhkan bimbingan ! ' Sang Buddha terkejut dan melihat kebenaran dalam kata-kata Dewa Bumi ini.
Demikian akhirnya Sang Buddha memutuskan untuk memutar Roda Dharma, dan selama 2500 tahun terakhir - ajaran Dharma yang dibabarkan Sang Buddha mempengaruhi kesadaran sebagian umat manusia. Sepanjang sisa waktu hidupnya - selama kurang lebih 40 tahun - Siddharta, kini Sang Buddha berkelana berkeliling India mengajar Dharma bagi mereka yang mau mendengar.
Sang Buddha kini menjadi Guru - Guru umat manusia. Ajaran yang disampaikan Sang Buddha ini kemudian terlembaga menjadi suatu Agama - Agama Buddha , salahsatu agama besar dunia. Wilayah penyebarannya meliputi sebagian besar Asia Tenggara, Tiongkok, India, Jepang, Korea. Pada beberapa dekade terakhir ini, Dharma sang Buddha telah menyebar dan berkembang di beberapa negara Barat.