Minggu, 18 Desember 2011

31. Sembahyang Ronde


















Ilustrasi :

Kiri :
Bok Tok. Genta. Genta Rohani. Lambang dari Agama Khonghucu.
Kanan : Wedang Ronde - yang menjadi Persembahan Khusus dalam
Sembahyang Tang Cik/Dong Zi atau Sembahyang Ronde.



Sembahyang Ronde? Ya. Sembahyang Ronde. Apakah Sembahyang ini memang ada hubungannya dengan Ronde - Wedang Ronde? Ya memang - karena itu Sembahyang yang lazim dikenal sebagai Sembahyang Tang Cik atau Dong Zi ini juga disebut Sembahyang Ronde.

Wedang Ronde dalam Sembahyang
Tang Cik atau Dong Zi ini memang menjadi Persembahan Khusus - disamping Persembahan Utama. Tiga Mangkuk Ronde di Altar Puja - tiap mangkuk terdiri dari 1 Ronde besar berwarna merah sebagai lambang dari Matahari dan 12 Ronde kecil - 6 merah 6 putih - sebagai lambang dari 12 bulan dalam 1 tahun.

Sembahyang
Tang Cik ini diadakan pada malam 22 Desember (tanggal 21 Desember malam) setiap tahun - kecuali pada Tahun Kabisat - Sembahyang diadakan pada malam 21 Desember (tanggal 20 Desember malam) .

Hari
Tang Cik adalah hari saat letak atau posisi matahari tepat berada pada 23,5 derajat Lintang Selatan yang jatuh pada tanggal 22 Desember setiap tahun - dan pada tahun Kabisat tanggal 21 Desember. Pada posisi ini - letak Matahari tepat berada pada titik terjauhnya dari Belahan Bumi Utara. Karenanya di Belahan Bumi Utara - dan Tiongkok yang juga terletak di Belahan Bumi Utara - siang hari menjadi sangat pendek - sedang malam hari akan sangat panjang. Hari berikutnya - Matahari akan mulai bergerak ke Utara dari titik terjauhnya di Selatan.

Pada daerah-daerah Utara yang mempunyai Iklim Sub-Tropis dan Dingin, tibalah Musim Dingin. Oleh karenanya pada masa Dinasti
Ciu ( 1122 - 255 SM ) - saat itu dianggap sebagai Hari Permulaan Tahun yang Baharu - sebagai hari Tahun Baru ! - karena pada hari-hari selanjutnya - Matahari akan mulai bergerak ke arah Utara - dan siang hari pun akan menjadi kian panjang dan malam hari kian pendek - sekali pun musim masih akan bertambah dingin hingga tibanya saat Musim Semi - saat Matahari melewati Garis Khatulistiwa.

Pada saat
Tang Cik itu - di masa lalu - para Raja Muda mengadakan Upacara Sembahyang Besar yang dinamakan Kau - yang dilakukan di hadapan sebuah Altar yang dibangun di Alun Alun sebelah Selatan untuk mengucapkan Puji dan Syukur ke Hadirat Thian - Tuhan - Sang Khalik Semesta Alam. Sembahyang Kau ini diadakan setiap 5 tahun sekali dan dipimpin langsung oleh Kaisar sendiri.

Rakyat Jelata pun melakukan Sembahyang kepada
Thian dan Leluhurnya dengan sajian utama Ronde yang berbentuk bulat - dibuat dari tepung ketan dan diberi warna merah dan putih (melambangkan sifat Im - negatip dan Yang - positip) dan diberi kuah jahe manis. Disajikan 3 mangkok Ronde - tiap mangkok berisi satu Ronde warna merah besar dan 12 ronde kecil - (6 berwarna merah dan 6 berwarna putih ) - melambangkan Matahari dan Berkat yang diterima sepanjang tahun yang terdiri dari 12 bulan.

Sedang bagi umat beragama Khonghucu - Hari
Tang Cik ini punya satu makna suci khusus - yaitu sebagai hari Genta Rohani atau Hari Bok Tok. Disebut demikian karena segera setelah satu Hari Tang Cik - pada suatu waktu tatkala Nabi Khonghucu saat itu berusia 56 tahun - beliau meninggalkan Negeri Lo - tanah tumpah darahnya. Meninggalkan kedudukannya sebagai Perdana Menteri - meninggalkan segala sesuatu yang dimilikinya dan kemudian mulai mengembara - bahkan sampai ke Negeri lain untuk mulai menebarkan Ajaran-Ajarannya. Dan umat Khonghucu pun kemudian menganggap beliau sebagai Genta Rohani atau Canang atau Bok Tok - Penebar Firman Thian/Tuhan bagi hidup Insani.Bok Tok adalah genta yang terbuat dari logam dengan alat pemukulnya yang terbuat dari kayu. Pada Jaman Purba - Bok Tok - digunakan untuk memberikan Maklumat-Maklumat penting yang wajib dilaksanakan rakyat. Umat Khonghucu menyamakan Nabi mereka - Khong Hu Cu / Kong Zi - seperti halnya Bok Tok. Hanya saja - bukan Bok Tok Raja - melainkan Bok Tok Thian/Tuhan untuk menyampaikan Firman-nya kepada segenap umat manusia. Itulah sebabnya - hingga kini - Agama Khonghucu memakai simbol Bok Tok/Genta Rohani ini sebagai Lambang Keagamaan mereka. ( Lihat Ilustrasi di Atas ).

Perayaan Hari
Tang Cik merupakan salah satu dari beberapa Perayaan Sembahyang yang merayakan Pergantian Musim. Perayaan-Perayaan yang berkaitan dengan Pergantian Musim di antaranya adalah Chunjie/Sincia atau Tahun baru Imlek - untuk merayakan datangnya Musim Semi. Perayaan Duanwu/Peh Cun atau Hari Twan Yang - untuk menyambut permulaan Musim Panas. Perayaan Zhong Qiu/Tiong Ciu - Perayaan Besar pada Bulan 8 Tanggal 15 Imlek - yang diadakan pada Pertengahan Musim Gugur - saat Panen Raya baru saja berakhir bagi para petani di Tiongkok. Masih ada lagi - yaitu - Perayaan Chu Xi yang jatuh pada malam terakhir pada Bulan 12 Imlek. Perayaan Chu Xi ini seringkali disebut juga sebagai Perayaan Pisah Tahun.

Di Eropa Kuno - peristiwa mulai berbaliknya Matahari ke Utara dari titik terjauhnya di Selatan pada posisi 23,5 derajat Lintang Selatan pada Tanggal 22 Desember ini - dianggap sebagai hari Lahirnya Dewa Matahari - karena segera setelah tanggal tersebut - Matahari kembali menguat dengan berbaliknya Matahari kembali ke arah Utara. Bahkan - ada yang menduga - bahwasanya Perayaan
Natal ( kata Natal secara harafiah berarti Lahir ) - diadopsi dari Hari lahir-nya Dewa Matahari ini.

Di
Solo - kota tempat kelahiran saya - Perayaan Hari Tang Cik ini tidak diadakan di Kelenteng-Kelenteng tetapi di Lithang Gerbang Kebajikan Agama Khonghucu - yang berlokasi di Jalan Drs. Yap Tjwan Bing no 15, Solo. ( Lithang adalah Tempat Kebaktian Umat beragama Khonghucu ). Perayaan Hari Tang Cik tahun ini diadakan pada Hari Rabu malam tanggal 21 Desember 2011 ( malam 22 Desember ).

Saya sendiri sejak beberapa tahun terakhir selalu mengikuti Sembahyang
Tang Cik ini. Saya pikir - sebuah Sembahyang Besar pada akhir tahun - pasti bermanfaat untuk menyongsong tahun baru yang akan segera datang. Sembahyang Tang Cik atau Sembahyang Ronde ini memang juga selalu menyertakan sajian - disamping sebagai Persembahan di Altar - Wedang Ronde. Pada akhir acara - setiap umat - mengikuti tradisi - diberikan semangkuk Wedang Ronde.

Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Ronde sesungguhnya berasal dari Tiongkok. Ronde yang besar dan berisi kacang dan gula merah - sebenarnya namanya Dongo. Sedang yang disebut Ronde itu bulatannya kecil- kecil dan didalamnya tidak berisi apa-apa. Tetapi sekarang ini Dongo yang dibuat agak kecil - berisi kacang dan gula merah - disebut Ronde. Jadi sudah tidak ada lagi pembedaan antara Ronde dan Dongo - mungkin demi praktisnya saja. Sedang Ronde yang kecil-kecil dan tidak berisi apa-apa sudah tidak lagi dibuat.
 

Penutup . . .

Tahun 2012.

Hari
Tang Cik di Tahun 2012 akan jatuh pada Tanggal 21 Desember karena Tahun 2012 adalah Tahun Kabisat. Suku Bangsa Maya di Amerika Selatan yang berperadaban tinggi - dan amat piawai dalam Ilmu Falak/Ilmu Perhitungan Bintang - secara mengejutkan menghentikan perhitungan kalendernya pada Hari Tang Cik 2012 - pada 21 Desember 2012 !!

Tak pelak - hal ini kemudian menimbulkan berbagai penafsiran. Salah satu-nya adalah bahwa Tanggal 21 Desember 2012 dianggap sebagai Hari Terakhir bagi kehidupan di Bumi. Hari Kiamat. Kiamat pada 21.12.2012 ! Beberapa buku ditulis - dan sebuah Film spektakuler telah dibuat untuk menggambarkan Hari Kiamat pada 21 Desember 2012 ini.

Apakah hal ini benar? Yah - siapa yang tahu. Kita tunggu saja. Kalau benar terjadi - berarti kita sudah tidak bangun pagi lagi pada pagi hari 22 Desember 2012 - dan kita akan berada entah dimana.

Tapi kalau tidak benar - berarti pagi hari 22 Desember 2012 - akan tetap kita alami. Hidup tetap akan berlanjut.
Life Goes On. The Show must Go On. Hidup kita masing-masing - dengan segala masalahnya - masih harus tetap berlanjut . .

Solo - 18 Desember 2011

Aryanto Wong
Pengamat Budaya Tionghoa
Humas Kelenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede, Solo