Senin, 02 Januari 2012

32. Se Mien Fo. Buddha Empat Muka.








Ilustrasi :
1. Atas - Se Mien Fo di Pantai Kenjeran - Surabaya. Tinggi rupang 9 meter !
2. Tengah  - Se Mien Fo di pantai Kenjeran, Surabaya. Tinggi keseluruhan termasuk rumah Stupa-nya mencapai 36 meter.
3. Bawah  - Se Mien Fo di Vihara Bunga Teratai - Solo

Buddha Empat Muka - Maha Brahma Sahampati - dikenal luas dan banyak dipuja oleh para penganut Agama Buddha di Thailand. Di Thailand ia dikenal sebagai Phra Phom Sin Nei atau Pah Pong. Ia dipercaya berasal dari seorang Dewa yang karena kewelas-asihannya kemudian mencapai ke-Buddha-an. Sedangkan penganut Agama Buddha Mahayana Tiongkok kemudian menyebutnya Se Mien Fo ( atau dalam dialek Hokkian-nya Sie Bing Sin ) - yang artinya ya itu tadi - Buddha Empat Muka. ( Se = empat, Mien = muka/ wajah dan Fo = Buddha ).
Sang Buddha Empat Muka ini sebenarnya diadopsi dari Dewata Hindu. Asal muasalnya berasal dari Dewa Agama Hindu. Dalam perkembangannya kemudian - dalam Agama Buddha - Ia dipuja sebagai Catur Brahma Vihara - sebagai Lambang dari Empat Sifat luhur yang harus dimiliki oleh seorang penganut Agama Buddha.

Ke-Empat Sifat Luhur itu adalah :
1. Metta. Cintakasih Universal kepada segenap makhluk hidup.
2. Karuna. Belaskasih. Sifat Welas-Asih pada makhluk lain yang sedang dalam penderitaan/kesusahan.
3. Mudita. Simpati terhadap kebahagiaan makhluk lain.
4. Upekkha. Sikap Batin yang Seimbang. Tak Tergoyahkan.

Di Indonesia - sang Buddha Empat Muka ini sangat jarang ditemukan - baik di Kelenteng mau pun di Vihara. Karenanya - saya agak terkejut ketika saya menemukan sebuah Altar Se Mien Fo ini di Vihara Bunga Teratai - sebuah Vihara baru di kota kelahiran saya Solo. Terlebih lagi - ternyata rupang-nya cukup besar. Ketika saya berdiri di sampingnya - Ia masih lebih tinggi dari saya. Saya perkirakan tingginya pasti lebih dari 2 meter.

Lebih terkejut lagi - ketika saya mendapati bahwa di pantai Kenjeran, Surabaya - ternyata sejak tahun 2004 telah tegak berdiri dengan megahnya sebuah rupang Se Mien Fo setinggi 9 meter ! - dan apabila diukur dengan rumah stupa-nya, tingginya bahkan mencapai 36 meter ! Yang menakjubkan - Se Mien Fo ala Pantai Kenjeran ini seluruh tubuhnya dilapisi emas - dan karena itu total biaya pembangunan keseluruhannya konon mencapai 4 milyar Rupiah. Rupang Se Mien Fo di pantai Kenjeran ini bahkan lebih tinggi dari yang ada di Bangkok - Thailand. Karenanya - Museum Rekor Indonesia - M U R I - kemudian menobatkan rupang/patung Se Mien Fo ini sebagai yang tertinggi.

Buddha Empat Muka ternyata juga kaya akan perlambang :

Se Mien Fo memiliki Empat Muka atau Wajah yang melambangkan 4 Sifat Luhur yang harus dibina seorang manusia - terlebih seorang pengikut Buddha. Delapan Telinga melambangkan ke Welas-Asih an beliau yang mendengarkan jeritan penderitaan makhluk hidup dari segala penjuru. Dan Delapan Tangan memegang Alat-Alat Keagamaan yang memiliki makna khusus yaitu :

1. Tasbih (Manik-Manik). Lambang dari Perputaran Roda Kehidupan - Hukum Karma dan Tumimbal Lahir.
2. Tangan di depan dada. Lambang dari sifatnya yang penuh Belaskasih - dan memberi Berkah.
3. Rumah Keong. Melambangkan kelimpahan dan kemakmuran.
4. Vas Bunga (Teko). Melambangkan air berkah pengabul permohonan.
5. Buku (Kitab Suci). Melambangkan Ilmu Pengetahuan dan Kebijaksanaan.
6. Tongkat (Tombak). Melambangkan daya kehendak dan kesuksesan.
7. Cinta Mani (Bendera Kebesaran). Melambangkan kekuatan spiritual seorang Buddha.
8. Roda Terbang (Cakram). Penangkal bahaya bencana dan celaka, penangkal setan dan menghilangkan segala kemuraman dan kekuatiran.

Di Thailand terutama - rupang kecil Se Mien Fo sering dianggap sebagai semacam jimat terutama untuk penangkal bahaya. Di pakai sebagai liontin atau sekedar dibawa - dimasukkan di saku atau di dalam tas.

Se Mien FoSe Mien Fo. Figur yang sungguh menarik dan unik. Berasal dari Agama Hindu - diadopsi oleh Agama Buddha. Rupang kecilnya diperlakukan sebagai jimat - sedang rupang besarnya di Altar menjadi perlambang dari Catur Brahma Vihara - Empat Sifat Luhur yang harus dibina oleh setiap manusia agar ia dapat meningkatkan Kesadaran Batin-nya ketingkat yang tinggi - yang akhirnya akan membuka jalan ke arah Kebebasan Total dari segala derita kehidupan.
 Nirvana.